Uncategorized

Lindungi Anak dari Pelaku Penyimpangan Seksual

Lindungi Anak dari Pelaku Penyimpangan Seksual - Alodokter

PELANGIQQ — Lindungi Anak dari Pelaku Penyimpangan Seksual. Kasus penyimpangan seksual tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan trauma berat pada anak yang mengalaminya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengambil langkah untuk melindungi anak dari pelaku penyimpangan seksual.

Lindungi Anak dari Pelaku Penyimpangan Seksual. Penyimpangan seksual atau parafilia adalah perilaku seksual yang melibatkan aktivitas, situasi, subjek, atau objek yang tidak lazim dan umumnya tidak menimbulkan dorongan seksual pada orang lain.

Hingga saat ini, penyebab penyimpangan seksual belum di ketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang di duga dapat memicu perilaku ini, seperti faktor genetik atau trauma masa kecil akibat pelecehan seksual.

Siapa pun, termasuk anak-anak, bisa mengalami penyimpangan seksual. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenal jenis-jenis penyimpangan seksual dan menerapkan langkah-langkah untuk melindungi anak dari pelakunya.

Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual yang Perlu Di ketahui

Ada beberapa jenis penyimpangan seksual yang penting untuk diketahui, yaitu:

Pedofilia

Pedofilia adalah jenis penyimpangan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksual. Sebagian besar anak-anak yang menjadi korbannya berusia kurang dari 13 tahun.

Seseorang dengan kelainan seksual ini kerap mengajak anak untuk melihatnya melakukan masturbasi, membuka pakaian anak, menyentuh alat kelamin anak, bahkan sampai memaksa anak untuk melakukan aktivitas seksual dengannya.

Froteurisme

Froteurisme merupakan salah satu jenis penyimpangan seksual yang di tandai dengan kecenderungan untuk menggesekkan organ kelaminnya pada tubuh orang yang tidak di kenalnya.

Pelaku kelainan seksual ini sering kali melakukan aksinya tanpa mengenal tempat dan biasanya di lakukan di tempat umum atau pusat keramaian.

Eksibisionisme

Eksibisionisme adalah perilaku seksual yang di lakukan dengan memperlihatkan alat kelaminnya pada orang asing. Seseorang dengan kelainan seksual ini akan merasa puas saat melihat orang lain kaget atau takut dengan tindakannya. Tak jarang pelakunya sampai melakukan masturbasi di tempat umum.

Voyeurisme

Penderita voyeurisme memiliki kecenderungan mengintip atau mengamati orang yang sedang berganti pakaian, mandi, atau melakukan hubungan intim untuk mendapatkan kepuasan seksual.

Orang dengan penyimpangan seksual ini umumnya tidak tertarik berhubungan seksual dengan korbannya, tetapi hanya mencari kepuasan seksual dengan melakukan masturbasi.

Masokisme

Seseorang dengan penyimpangan seksual masokisme akan mendapatkan kepuasan seksual saat dirinya di sakiti atau dilecehkan oleh pasangannya.

Penderita kelainan seksual ini biasanya juga melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang memiliki perilaku sadistis, yaitu jenis penyimpangan seksual ketika seseorang mendapatkan kepuasan seksual dengan cara menyakiti pasangannya secara verbal atau nonverbal.

Zoofilia

Seseorang dengan penyimpangan seksual zoofilia akan mendapatkan kepuasan seksual dengan melakukan hubungan intim dengan hewan.

Penderitanya meyakini bahwa berhubungan seksual dengan hewan lebih nikmat dan berkualitas daripada dengan manusia, karena hewan memiliki ciri-ciri fisik yang dapat membangkitkan gairah, misalnya bulu yang lebat.

Selain beberapa jenis penyimpangan seksual di atas, ada pula jenis kelainan seksual lainnya, seperti ketertarikan seksual pada mayat (nekrofilia), kecenderungan seksual terhadap feses (coprophilia), dan kepuasan seksual melalui percakapan telepon (skatologia).

Cara Melindungi Anak dari Pelaku Penyimpangan Seksual

Mencegah anak agar tidak berinteraksi dengan pelaku penyimpangan seksual tidaklah mudah, karena umumnya penderita penyimpangan seksual sulit di kenali dan terlihat seperti orang dengan orientasi seksual normal.

Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk melindungi anak dari penderita penyimpangan seksual, yaitu:


Ajarkan anak untuk selalu terbuka menceritakan hal yang sedang di hadapinya.
Beri tahu anak agar menolak pemberian mainan, makanan, atau minuman dari orang asing.
Berikan pemahaman agar anak menolak bepergian dengan orang asing tanpa izin dari orang tua.
Pastikan lingkungan tempat bermain anak aman dan memiliki teman bermain sebaya.
Tak jarang pelaku penyimpangan seksual adalah orang-orang yang berada di sekitar anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk lebih waspada terhadap orang-orang di lingkungan bermain anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *