Uncategorized

Ketika Seseorang Tidak Ingin Berhubungan Seks

5 Fakta Seputar Aseksual, Ketika Seseorang Tidak Ingin Berhubungan Seks - Alodokter

PELANGIQQ  Selain fakta di atas, berikut ini adalah fakta-fakta lain terkait dengan aseksual:Ketika Seseorang Tidak Ingin Berhubungan Seks

1. Bukan akibat gangguan medis

Berbeda dengan disfungsi seksual, aseksual tidak di sebabkan oleh gangguan fisik maupun jiwa. Pasalnya, orang yang memiliki orientasi aseksual bisa saja memiliki fisik dan mental yang sehat, sehingga tidak bisa di golongkan sebagai penyakit.Ketika Seseorang Tidak Ingin Berhubungan Seks

Hanya saja, kondisi aseksual mungkin menjadi tekanan tersendiri bagi pemiliknya, bisa akibat tuntutan peran atau anggapan dari orang sekitar yang mengecapnya sakit jiwa. Hal ini pun bisa berdampak pada kesehatan mental orang yang aseksual.

2. Berbeda dengan selibat atau pantangan seksual

Banyak orang yang menyalahartikan aseksual sebagai aktivitas yang pantang atau sedang selibat. Namun, hal ini sebenarnya berbeda. Perbedaan utamanya adalah pantang dan selibat merupakan pilihan, sedangkan aseksual bukan.

Pantang adalah pilihan untuk tidak berhubungan intim dan biasanya bersifat sementara, misalnya baru berhubungan seks setelah menikah saja. Sementara itu, selibat adalah keputusan untuk tidak menikah atau berhubungan seks dalam jangka waktu lama, baik karena faktor agama atau budaya.

3. Masih melakukan aktivitas seksual

Orang dengan aseksual mungkin tidak mau sama sekali untuk berhubungan seksual, tetapi umumnya masih melakukan aktivitas seksual guna memenuhi hasrat seksualnya.

Menurut beberapa penelitian, individu aseksual umumnya melakukan onani atau masturbasi, yang lebih banyak di lakukan oleh pria aseksual daripada wanita aseksual.

Beberapa di antaranya sambil berfantasi seksual, tetapi tidak membayangkan di rinya yang melakukan seks melainkan karakter fiksi tertentu yang berhubungan intim.

4. Bisa memilih untuk melakukan hubungan seksual

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, jenis aseksual ada juga yang berupa gray aseksual. Orang dengan orientasi ini juga dapat memilih untuk melakukan hubungan seksual.

Umumnya, orang dengan orientasi gray aseksual mau berhubungan intim karena sangat menikmati keintiman atau kontak fisik dari pasangan romantisnya. Selain itu, untuk menghargai pasangan yang bukan aseksual, orang yang aseksual juga kerap memilih untuk berhubungan seks.

5. Bisa mengalami perubahan orientasi seksual

Orientasi seksual memiliki spektrum yang luas dan bersifat fleksibel. Artinya, orang yang aseksual bisa saja mengalami perubahan orientasi seksual, misalnya menjadi demiseksual atau sapioseksual. Sebaliknya, seorang yang tidak aseksual juga bisa menjadi aseksual.

Intinya, orientasi seksual bukanlah sesuatu yang dapat di paksakan. Jika Anda atau pasangan Anda termasuk aseksual, sebaiknya komunikasikan kebutuhan seks masing-masing. Bicarakan batasan apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan saat berhubungan intim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *