Uncategorized

Honey Shot dan Nasib Suporter Cantik Piala Dunia

Suporter Cantik, Asia, Piala Dunia 2018

PELANGI QQ – Bisakah kameraman di larang untuk tidak menyorot suporter cantik di stadion saat berlangsung perjuangan tim kesayangannya di Piala Dunia 2022?.

Sorotan kamera terhadap suporter wanita, di lansir dari Daily Star, yang di sebut sebagai ‘honey shot’ memang menjadi perdebatan sejak Piala Dunia 2014 di Brasil. Maka saat berlangsung Piala Dunia 2018 di Rusia, FIFA pun melarang pihak penyiar menyorot para penonton wanita dari tribun stadion selama pesta sepak bola dunia di Rusia.

Sorotan zoom yang kerap di lakukan para kameraman di anggap merupakan tindakan seksisme yang merendahkan Wanita. Meski begitu, larangan itu tidak mempan. Karena, kameraman tetap melakukan zoom ke suporter wanita yang tampil cantik, seksi dan menawan di sejumlah stadion. Bermunculanlah foto-foto mereka yang menimbulkan decak kagum .

Setiap perhelatan Piala Dunia kehadiran suporter menjadi warna tersendiri yang tak terpisahkan dari serunya pertandingan demi pertandingan. Tak terkecuali pada suporter wanita yang tak mau kalah dengan lawan jenisnya untuk mendukung tim nasional.

Suporter wanita seperti menghadirkan fashion show. Mereka tampil modis, dengan beragam konstum, riasan dan seksi. Sorotan kamera beberapa detik, atau sekilas terhadap berbagai gaya, juga wajah cantiknya menjadi pemandangan segar para penonton di televisi.

Meski begitu, kebebasan mengambil foto atau zoom kamera televisi itu bukannya tanpa mengundang kritik. Kecaman juga muncul yang membuat perusahaan agen penyedia foto ternama, Getty Image, Inc harus menghapus album foto yang berisi suporter Wanita cantik dan seksi di Piala Dunia 2018.

Kebebasan

Suporter Cantik, Asia, Piala Dunia 2018

Meski begitu, kebebasan mengambil foto atau zoom kamera televisi itu bukannya tanpa mengundang kritik. Kecaman juga muncul yang membuat perusahaan agen penyedia foto ternama, Getty Image, Inc harus menghapus album foto berisi suporter Wanita cantik dan seksi di Piala Dunia 2018.

Kejadian itu berawal dari unggahan album dari Getty Images pada akhir Juni 2018 yang di beri judul Getty Images mengunggah album “World Cup 2018: The Hottest Fans” di situsnya.

Warganet menilai album itu merendahkan suporter sepak bola perempuan. Mereka mempertanyakan mengapa foto-foto yang di publikasikan hanya menampilkan suporter wanita. Agensi foto tersebut pun di nilai menempatkan perempuan hanya sebagai pemanis saat pertandingan sepak bola.

Akhirnya Getty Images menghapusnya, sembari menjelaskan bahwa ada banyak cerita menarik tentang Piala Dunia dan album itu bukanlah salah satu dari kisah tersebut.

Kejadian itu, menurut Carrie Dunn, penulis “The Roar of the Lioness” : Women’s Football in England (2016) merupakan simbol pelecehan terhadap suporter Wanita, yang tidak tahu dirinya difoto, lalu dimasukkan ke galeri suporter seksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *